Showing posts with label indonesia. Show all posts
Showing posts with label indonesia. Show all posts

Tuesday, December 14, 2010

Mobil Balap Listrik dan Modifikator Nasional

Mobil Aballs menjadi pemenang dalam kontes modifikasi, Autoblackthrough 2010. Dapur pacu mobil ini dikembangkan oleh LIPI, sementara seluruh tubuh Aballs dibuat secara custom oleh rumah modifikasi Signal.

Saturday, July 31, 2010

Rendahnya nasionalisme dan patriotisme ATPM merusak kemandirian industri otomotif Indonesia

Banyak hujatan yang dilontarkan kepada Indonesia akan ketergantungan yang luar biasa kepada asing dalam industri otomotif.

Beberapa menyalahkan sikap korupsi, mental kuli, dan sikap tidak kreatif Indonesia. Namun sebenarnya yang paling bertanggung jawab dalam kemandegan tersebut adalah ATPM.

Di India dan China, ATPM sangat berperan penting dalam motor penggerak pengembangan industri motor setempat. ATPM juga menjadi sarana alih teknologi yang sangat mumpuni.

Hanya saja di Indonesia, ATPM malaha kepanjangan tangan brand asing, hal ini diakibatkan karena asing juga menjadi pemilik mayoritas saham dalam ATPM tersebut.

Alih-alih menjadi penegah dalam alih teknologi, ATPM malah digunakan oleh asing untuk memonopoli pasar otomotif, mendikte kebijakan pemerintah dan mengaruk semua potensi bisnis turunan industri otomotif.

Pada zaman dimana era nasionalisme dan kebanggaan tehadap negara sudah bukan sesuatu yang tabu, asing dan ATPM seharusnya mengubah diri dari perilaku neo-kolonialisme seperti ini. Imperialisme ekonomi ini akan membuat konsumen menjadi objek dan bukan subjek dari pengembangan pasar. Usaha-usaha untuk melepaskan diri dari cengkeraman asing ini akan terus diddengungkan dan brand asing akan menjadi musuh dalam selimut.

Sebenarnya kalau asing misalnya toyota, ingin mengembangkan sayap, mereka harus ikut serta dalam pengembangan kemandirian industri otomotif nasional yang murni, bukan seperti kijang, sehingga penghormatan dan penghargaan kepada asing atau toyota akan semakin mempribumi.

Saturday, July 10, 2010

Pengembangan Sepeda Motor Listrik Nasional

Dalam menghadapi tantangan kebutuhan energi yang semakin tinggi di satu pihak, maka sudah menjadi keterharusan di pihak pengguna energi untuk melakukan upaya signifikan dalam penghematan energi dan upaya nyata pengurangan emisi karbon, sebagaimana yang di sampaikan oleh Presiden SBY pada pertemuan “United Nations Climate Change Conference” yang dikenal sebagai Pertemuan Copenhagen 2009 dimana para pemimpin dunia sepakat untuk mengurangi produksi gas emisi pada tahun 2030 mendatang. Indonesia termasuk salah satu negara yang berjanji akan mengurangi jumlah gas emisi sebanyak 26 persen pada tahun 2030 mendatang.

Inovasi teknologi energi baru dan terbarukan yang diaplikasikan pada sektor transportasi sudah menjadi kewajiban para ilmuwan, peneliti dan para rekayasa untuk mengembangkan inovasi teknologi alat-alat transportasi yang ramah lingkungan, hemat energi serta murah dan awet pemeliharaan. Kementerian Riset dan Teknologi berupaya mendukung dan mendorong teknologi inovasi kerjasama ABG (Academician, Business dan Government) yang telah dilakukan oleh Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI Bandung dengan PT Betrix Indonesia dalam mengembangkan proyek sepeda motor listrik tanpa BBM dan infrastruktur stasiun "electric re-fuelling system” pertama karya anak bangsa.

Prototype sepeda motor listrik tanpa BBM tersebut diberi merk "ABYOR" yang berarti cemerlang dengan kinerja jarak tempuh 200 km per pengisian baterei (recharging), kecepatan maksimum 40 km/jam, akselerasi 0-35 km/jam dalam 10 detik. Acara uji-coba telah dilakukan oleh tim gabungan dari Biro Litbang Polri, Dit Samapta, Ditlantas Mabes Polri di Lapangan Brigif 15 Kujang II Cimahi Jawa-Barat, yang dibuka oleh Hari Purwanto Asisten Deputi Program Unggulan dan Strategis Kementerian Riset dan Teknologi serta dihadiri Kepala Pusat Inovasi LIPI, Bambang Subiyanto, Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI, Adi Santoso, serta pejabat teras PLN serta berbagai pihak ABG lainnya yang lalu.

Dalam kesempatan yang sama, Hari Purwanto meninjau dan mencoba kendaraan minibus roda empat yang bermesin full listrik hasil kerjasama pengembangan LIPI dan DIKTI, serta eksperimen pemanfaatan hidrogen generator hasil pengembangan LIPI dan PLN pada kendaraan roda empat lainnya.

Untuk kedepan, kebijakan riset dan teknologi diarahkan guna menggalang upaya nyata kerjasama konsorsium R&D yang dapat meningkatkan produktifitas R&D yang didukung berbagai pihak seperti kemampuan disain lokal serta meningkatkan kandungan lokal, sehingga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan kapasitas inovasi teknologi transportasi yang "ramah lingkungan", terjangkau dan murah dapat semakin terwujud, guna melakukan upaya nyata seperti apa yang telah disampaikan oleh Presiden SBY pada pertemuan Copenhagen tahun 2009. (ADPRUS/ humasristek)

Sunday, June 27, 2010

Pemda Jateng dan Jatim Akan Gunakan Mobil Esemka, Siapa menyusul??

Ini merupakan tindakan yang perlu dicontoh. Tidak hanya berbicara mengenai pengembangan mobil nasional, tapi juga memberikan kontribusi konkret terhadap usaha pengembangannya.

Seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rencananya kedua pemda tersebut akan menggunakan mobil buatan anak-anak SMK tersebut.

"Ya, sepertinya mereka tertarik, karena masing-masing sudah memesan sebanyak 100 unit mobil Esemka," ujar konsultan Departemen Pendidikan Nasional Ari Setiawan, ketika dikunjungi detikOto, di pameran Indonesian Manufacturing, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, (2/12/2009).

Rencananya Esemka yang diminati Pemda ini adalah Esemka Digdaya. Sebelumnya Digdaya juga sudah diminati oleh kalangan di China.

Meskipun belum tahu akan digunakan untuk apa, namun Ari berharap, pemesanan tersebut dilakukan karena kedua instansi pemerintah tersebut tertarik untuk menjadikan mobil Esemka sebagai unit operasional mereka.

"Itu salah satu tindakan konkret mereka, jadi tidak hanya asal bicara saja," tambahnya.

Sehingga saat ini, Ari hanya tinggal memikirkan bagaimana caranya memenuhi permintaan total 200 unit tersebut, dengan memacu para anak-anak SMK untuk semakin kreatif dan produktif. Kapan Pemerintah Pusat menyusul?

Tuesday, June 8, 2010

Terkait "Silent War" Jepang terhadap Industri Otomotof Pribumi: Ternyata Indonesia Pasar motor Terbesar di Asia

Indonesia merupakan pasar motor terbesar di Asia, namun negeri ini belum mempunyai produksi motornya sendiri, sehingga banyak produsen motor dari negara lainnya seperti China, Jepang, dan Italia melemparkan produksinya ke Indonesia.

Potensi pasar yang besar itu mendorong TVS Group melalui TVS Motor Company Indonesia pada tahun 2005 melakukan investasi sebesar 50 juta dolar AS ke pasar domestik dengan mendirikan pabrik pertama di Karawang, kata Chief Operating Officer PT TVS Motor Company Indonesia (TMCI), Darmady Tjuatja saat peluncuran produksi baru TVS Neo X3i di Jakarta, Senin.

Menurut Darmadi Tjuatja, banyaknya motor dari negara lain masuk ke Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia adalah pasar yang potensial dalam industri tersebut.
Namun India melalui TVS Group mempunyai pandangan yang berbeda dengan produsen lainnya, langsung melakukan investasi dan mendirikan pabrik di Karawang dengan produksi sebesar 300 ribu per tahun, katanya.

Ia mengatakan, pasar Indonesia dengan India sebenarnya sama, karena keduanya memiliki penduduk yang jumlah cukup besar, namun India mempunyai produksi motor sendiri seperti Bajay dan TVS Neo, sedangkan Indonesia masih belum ada produknya.

Begitu pula dengan China sudah memproduksi motor China dan mempunyai pasar sendiri, dan melepas produknya juga ke pasar Asia lainnya seperti di Indonesia, namun belum melakukan investasi di Indonesia dalam sektor tersebut.

Namun India dengan komitmen yang kuat melakukan investasi di Indonesia yang akan dijadikan sebagai pusat produksi motor TVS Indonesia untuk kawasan Asia Tenggara, tuturnya.

Ditanya kenapa masih memproduksi motor bebek, menurut dia, karena pasar masih cukup besar yang mencapai 38 persen, sedangkan TVS merupakan “anak bawang” yang baru muncul dalam tiga ini.

“Kami harapkan dapat meraih pangsa pasar di dalam negeri antara delapan persen sampai 10 persen,” katanya.

TVS Indonesia, lanjut dia juga berminat memproduksi jenis motor bukan bebek, namun saat ini masih fokus ke sektor tersebut.

Karena itu , TVS juga berharap akan dapat memproduksi satu juta unit motor dalam beberapa tahun ke depan, sehingga menjadi pemain utama dalam bisnis tersebut, katanya.

Saturday, March 27, 2010

Signalauto.net ready to support "mobnas project"

In their release in "mobnas" facebook, signalauto.net express their support and readiness to take part in the building of "mobnas project".

signalauto.net or SIGNAL KUSTOM BUILT was found in Bandung, Indonesia. Opened in 2005, They became the leader in auto modification and custom painting in town. They had rebuilt and won many contest cars, especially well known by the extreme transformation of ‘97 Panther Pick Up into Hummer H2 SUT. With their product quality, team creativity, and variety of design, they could transform any vehicle into a unique work of art.

More

Thursday, March 18, 2010

LIPI Lebih Memilih BUMN Untuk Produksi Massal Mobil Hybrid Made in Indonesia

Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI) berharap ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tertarik pada mobil hibrida garapan LIPI dan berniat untuk memproduksi mobil itu secara masal.

LIPI sendiri selama ini sudah bekerja keras untuk membuat mobil konsep yang ramah lingkungan dan juga hemat dalam penggunaan bahan bakar sejak 2005 hingga saat ini proses pengembang terus dilakukan.

Hal itu diungkapkan Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Syahrul Aiman di Bandung.

"ATPM mobil tentu susah karena mereka sudah concern pada produknya. Nah yang kita harapkan ada BUMN yang tertarik memproduksi massal mobil tersebut," ujar Syahrul.

Kenyataan itu tentu berat bagi LIPI, sebab persaingan mobil di zaman sekarang tentu ketat karena setiap produsen mobil dituntut untuk menciptakan mobil yang layak.

Menanggapi hal itu Syahrul menyatakan kesiapannya untuk membuat mobi tersebut bersaing dengan mobil hibrida lainnya.

"Kita tentu siap bersaing dengan yang lain," yakinnya.

Sebelumnya LIPI telah berhasil mengembangkan mobil konversi listrik dari sasis Toyota Kijang.

Satu lagi mobil hatchback atau si bungkuk yang saat ini pengembangannya terus dilakukan untuk mendapatkan titik maksimal. Si mobil hibrida hatchback itu mengadopsi mesin berkapasitas 160 cc.

Mobil Super Irit UGM Ingin Saingi Prancis

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta membuat terobosan di bidang otomotif dengan meluncurkan "Semar". Ini adalah mobil irit yang dirancang bisa menempuh jarak 1.000 kilometer dengan satu liter bensin.

Mobil itu akan ditingkatkan lagi untuk menyaingi mobil Prancis. Menurut Suhanan, rekor jarak terjauh dengan 1 liter bensin dipecahkan mahasiswa Prancis, karena dengan 1 liter bisa menempuh jarak 3.700 kilometer. Microjoule -- nama prototipenya -- mampu menempuh sekitar 3.794 kilometer per liter.

Kendaraan ini akan diikutkan dalam "Shell Eco-Marathon" (SEM) Asia 2010 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, 8-11 Juli 2010, yang merupakan ajang pendidikan untuk memotivasi kreativitas dan inovasi mahasiswa menjawab tantangan di bidang kelangkaan energi pada masa depan dengan menciptakan kendaraan yang dapat menempuh jarak terjauh dengan BBM seminimal mungkin.

Keikutsertaan UGM Yogyakarta merupakan yang pertama kali bersama tiga perguruan tinggi lain, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) , Universitas Indonesia (UI) Jakarta, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya di SEM Asia 2010.

Tim Semart terdiri atas 15 mahasiswa Fakultas Teknik UGM dengan koordinator Teofilus Hartono. Mereka dibimbing sejumlah dosen, antara lain, Dr Jayan Sentanuhady (mesin/prime power), Dr Alva Edy Tantowi (desain), dan Dr Suyitno (struktur).

Bentuk mobil "Semar" memang mirip kendaraan balap formula. Pengemudi duduk setengah berbaring dengan bobot tidak boleh melebihi 50 kilometer, sehingga yang bisa mengemudikan hanya perempuan, karena susah mencari pria berbobot kurang dari 50 kilogram.

Namun, efiesiensi yang dimiliki mobil itu mempunyai efek samping, karena hanya bisa berjalan maksimal dengan kecepatan 35 kilometer per jam. Artinya untuk menempuh perjalanan dari Anyer-Panarukan yang berjarak 1.000 km per liter membutuhkan waktu sekitar 30 jam. Hal ini bukan merupakan prestasi maksimal, kata Ketua Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM, Suhanan.

Tim menjelang lomba akan mengupayakan agar kendaraan lebih ringan, yakni tidak lebih dari 20 kilogram. "Semar" didesain menggunakan dua roda berpenggerak di belakang dan satu steering roda depan. Penggerak pemula adalah mesin 4 tak berselinder tunggal dengan kapasitas 25 cc, yang diaplikasikan dengan sistem injeksi yang bisa diprogram.

Rektor UGM Prof Sudjarwadi mengatakan, pembuatan "Semar" adalah contoh rintisan terpuji dalam perjalanan mahasiswa calon pemimpin bangsa di bidangnya yang berambisi mengabdi untuk kepentingan bangsa dan kemanusiaan.

"Partisipasi di SEM Asia 2010 sesuai dengan salah satu visi dan misi UGM sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia menuju perguruan tinggi Tri Dharma yakni kampus kerakyatan, kampus sosiokultural, dan universitas riset," katanya.

Country Chairman dan President Director PT Shell Indonesia, Darwin Silalahi mengatakan, SEM Asia 2010 memberikan kesempatan kepada generasi muda yang tertarik dengan teknologi, energi, dan transportasi sebagai sebuah wadah yang unik untuk menampilkan inovasi mereka.

"Kami bangga Tim Semart UGM sebagai salah satu dari sembilan tim dari Indonesia yang akan berlaga di SEM Asia 2010 sudah meluncurkan kendaraannya. Kami berharap kesembilan tim dari Indonesia, yakni UGM, ITS, UI, dan ITB dapat unjuk gigi dan berprestasi di tingkat internasional," katanya.

Ajang SEM baru pertama kali diselenggarakan di Asia. Ajang ini sudah digelar 25 tahun di Eropa dan kawasan Amerika. Even ini akan diikuti 111 tim dari 12 negara di Asia. Untuk setiap tim Indonesia, Shell mendukung dana 2.000 ribu dolar AS untuk pembuatan mobil, sedangkan akomodasi tim sebesar 2.250 dolar AS.

Mobil irit ini terbuat dari bahan ringan, yakni campuran fiber. Mobil ini juga dirancang memiliki bentuk yang mengurangi koefisien hambatan angin. Bentuknya seperti mobil balap Formula 1.

"Struktur rangka dari kendaraan `Semar` menggunakan kombinasi pelat dan profil almunium yang didesain sedemikian rupa sehingga berat dan struktur bodi tidak lebih dari 25 kilogram," kata pembimbing Tim Semart UGM, Jayan Sentanuhady, RAbu 17 Maret 2010, seusai menguji coba kendaraan itu dari University Club (UC) UGM Bulaksumur ke kawasan Malioboro Yogyakarta .

Kendaraan ini memiliki panjang total 2,7 meter, tinggi 0,8 meter, dan lebar 0,88 meter yang didesain dengan tiga roda berpenggerak di roda belakang dan steering roda depan.

Sebagai penggerak permulaan digunakan mesin 4 tak bersilinder tunggal dengan kapasitas 25 cc yang mengaplikasikan sistem injeksi yang dapat diprogram. Dengan sistem itu diharapkan konsumsi bahan bakar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan riil.

Dengan konsep itu, "Semar" dapat melaju dengan konsumsi bahan bakar seminimal mungkin, sehingga menjadi kendaraan ramah lingkungan, karena dengan jarak tempuh 1.000 km hanya mengonsumsi BBM 1 liter bensin. Ini berarti jarak tempuh antara Anyer-Panarukan hanya menghabiskan 1 liter BBM, kata Jayan.

Thursday, February 25, 2010

Indonesia's made Solid Ceramics Battery (SCB) Lithium

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil membuat produk baterai baru yang diklaim kali pertama di dunia.

LIPI telah mengembangkan baterai lithium berbahan keramik padat yang disebut sebagai Solid Ceramics Battery (SCB) Lithium. SCB Lithium ini menggunakan komposit material gelas keramik.

Baterai model baru itu, sebagaimana dikutip dari www.lipi.go.id, disebutkan dapat digunakan pada mobil hibrida. Bambang Prihandoko, peneliti Material dan Komposit Pusat Penelitian Fisika LIPI, menyatakan dengan bahan tersebut sistem fuel tidak lagi memerlukan sistem pendingin.

Pasalnya, baterai lithium dari keramik ini dapat menahan panas hingga 200 derajat Celcius. Selama ini, mobil hibrida sendiri masih menggunakan baterai berbahan polimer padat yang tidak tahan panas. Sehingga masih memerlukan sistem pendingin.

LIPI, lanjut Bambang Prihandoko, telah mengembangkan baterai dari polimer padat berbentuk prototipe. Baterai ini telah dipatenkan oleh LIPI, sehingga sudah bisa diproduksi secara massal.

Namun, sambung dia, baterai lithium buatan LIPI memang belum diujicobakan pada kendaraan listrik fuel cell buatan LIPI yang masih menggunakan lead acid atau aki konvensional.

‘Penemuan ini adalah kali pertama di dunia. Apabila dibandingkan dengan polimer padat, kelebihan SCB Lithium ini mampu menahan panas sampai 200 derajat Celcius, sehingga tidak diperlukan lagi sistem pendingin,’ jelas Bambang Prihandoko di Jakarta, awal bulan ini.Sementara, mobil hibrida saat ini yang berhasil dikembangkan oleh pabrikan di dunia, masih banyak menggunakan Solid Polymer Battery (SPB) Lithium. Dengan begitu, setiap jamnya harus di-charge ulang.Sedangkan SCB Lithium yang dikembangkan oleh LIPI, pengisian fuel cell-nya dapat dilakukan setelah dua jam untuk penggunaan tiap 100 km per jam. SCB memiliki tegangan sebesar 3,3 volt dan 200 miliAmpere, yang dapat diserikan ataupun diparalelkan pemasangannya. Dengan begitu kemampuannya bisa meningkat.

Bambang Prihandoko menambahkan kendaraan listrik produk LIPI, yaitu Marmut LIPI (Marlip), juga akan dimodifikasi menjadi Fuell Cell Vehicle dari SCB Lithium. ‘Saat ini masih dalam taraf pengujian dan prototipe untuk Marlip, yang akan disempurnakan pada tahun 2014.’

Wednesday, December 2, 2009

Esemka Ingin Seperti Kijang

Banyak orang menganggap, mobil buatan anak bangsa kurang mumpuni, baik secara kualitas maupun penampilan. Tapi, coba lihat mobil buatan anak-anak SMK yang satu ini. Dari segi tampilan, dan kualitasnya tidak meragukan.

Tidak seperti produsen mobil China yang kebanyakan mentah-mentah mencaplok desain produk lain untuk membuat mobil nasional mereka. Tapi Esemka benar-benar mendesain Digdaya sendiri, dengan kreasi sendiri.

Begitu juga untuk dapur pacunya. Esemka mengerjakannya sendiri, mengambil basis dari mesin KIA yang sebelumnya sempat dikembangkan Mazda yang mengambil basis dari GM dan Chrysler, sehingga jadilah mesin tipe Esemka 1.5i.

"Semua kita kerjakan sendiri," ujar konsultan Departemen Pendidikan Nasional Ari Setiawan, ketika dikunjungi detikOto, di pameran Indonesian Manufacturing, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, (2/12/2009)

Ari pun mengakui memang masih banyak kemiripan dengan produk lain, tapi itu wajar, karena setiap permulaan pasti meniru, mencontoh, tapi pada akhirnya bisa berkembang sendiri.

Sehingga, sampai saat ini, mereka sedang mengembangkan ECU (Electronic Control Unit) agar bisa dilokalisasi juga, karena untuk mobil Esemka, hanya tinggal ECU yang masih mengambil dari Siemens.

Harapannya, tambah Ari, semua pihak bisa memberikan apresiasi, karena biar bagaimanapun, produk anak-anak SMK ini akan terus berkembang, terus menyempurnakan diri, karena tidak ada yang instan.

"Seperti juga Toyota Kijang, dari mulai Kijang buaya yang tanpa jendela kaca, sampai sekarang ada Kijang Innova, nah, kita juga bakal seperti itu perkembangan kedepannya, tunggu saja," pungkas Ari.

Tuesday, November 24, 2009

Pof. Dr. Bambang Sudibyo: Bapak Mobnas SMK Indonesia

Di masa Bapak Prof. Dr. Bambang Sudibyo, SMK Indonesia bangkit menjadi pionir pembangunan dan penciptaan mobnas SMK yang diproduksi SMK-SMK terbaik di Indonesia

50 Cara anda bisa ikut bantu pembangunan mobnas

Apakah yang bisa dilakukan oleh rakyat seperti kita untuk bisa ikut serta membantu terwujudnya mobnas. Berikut ada beberapa saran:

1. Berusahalah untuk menjadi pembeli pertama mobnas
2. Selalu dorong dan ingatkan pemerintah untuk mewujudkan mobnas dengan tujuan menyediakan lapangan kerja bagi rakyat

3. Ingatkan selalu teman anda bahwa mobnas bukanlah hanya soal prestise tapi penguatan industri otomotif.
4. Beritahu semua orang bahwa dengan mengekspor mobnas bisa membantu menambah devisa negara.
5. Dorong pemda anda untuk ikut aktif mendukung mobnas dengan menajdi konsumen tetap.
6. Jadikan mobnas sebagai "the pride" di daerah anda.
7. Rangsang pemda-pemda anda untuk ikut memproduksi paling tidak satu bagian dari spare part mobnas
8. Ingatkan selalu pemda anda bahwa dengan ikut memproduksi bagian dari mobnas juga ikut mengurangkan pengangguran di daerah anda.
9. Bentuk klub pecinta mobnas di daerah anda
10.Katakan bahwa cinta kepada mobnas bukan berarti harus benci mobil asing, tapi saling melengkapi.
11.Ikutlah dalam lomba-lomba dsain mobnas
12. Selalu ikut aktif memberi sarang pembangunan mobnas
13. Kalau bisa ajak pemda anda untuk kreatif menciptakan mobil daerah (mobda) yang menjadi cikal bakal mobnas.
14. Support pendidikan (universitas, SMK) di daerah anda untuk aktif berpartisipasi dalam riset dan pengembangan mobnas
15. Buka bengkel-bengkel mobnas di sudut-sudut lingkungan anda
16. Dorong perusahaan "finance" untuk ikut memasarkan mobas
17. Bila anda pemilik atau bekerja di bank, dorong bank anda untuk ikut membiayai permodalan pabrik mobnas.
18. Bila anda ahli dibidang "perencanaan" bantu pihak terkait untuk membuat "road map" pabrikasi dan pemasaran mobnas yang menguntungkan dan efisein.
19. Dorong pemerintah agar memberi insentif bagi pengembangan mobas khususnya yang hybrid dan ramah lingkungan.
20. Bantu dalam perancangan teknologi agar mobnas bisa menjadi lebih murah dari mobil sekelasnya.
21. Bila anda pemilik toko onderdil, sediakan stan untuk memasarkan onderdil mobnas.
22. Buatlah brosur-brosur tentang keuntungan-keuntungan mempunyai proyek mobnas dan bagikan ke siapapun yang anda jumpa
23. Bila anda produsen mesin, rancanglah mesin yang paling efisien untuk mobnas, khas Indonesia
24. Bila anda mahasiswa teknik, tak salah untuk selalu berkreasi untuk mendesain mobnas untuk berbagai versi, SUV, sedan, truk dll
25. Bila anda tinggal di luar negeri, pakailah mobnas di sana
26. Cari tahu cara bagaimana menjadi dealer mobil nasional Indonesia di luar negeri.
27. Anjurkan warga Indonesia di luar negeri untuk menggunakan mobnas
28. Dorong perusahaan tempat anda kerja untuk menggunakan mobnas
29. Bila anda pengusaha jasa penyewaan mobil, sediakan mobnas sebagai salah satu pilihan
30. Katakan kepada anak-anak bahwa mengendarai mobnas itu merupakan sebuah kebanggaan bangsa
31. Jadikan mobnas bisa berkeliaran di desa-desa, mendukung pertanian dan angkutan massal
32. Berlomba-lombalah untuk menjadi dealer di daerah atau kecamatan anda.
33. Anjurkan instansi-instansi pemerintah biar berkenan menggunakan mobnas sebagai mobil operasional
34. Bantu desain mobnas untuk tipe luxury, jadi ada mobnas untuk rakyat ada juga untuk kalangan lux, atau bahkan mobil untuk lomba.
35. Bangun rally atau lomba kecepatan yang menggunakan mobnas.
36. Dorong pemerintah agar meniru cara Amerika, dimana GM yang bangkrut saja masih ditalangi milyaran dollar demi menyelamatkan lapangan kerja. Jangan hanya menalangi bank-bank bangkrut yang dirampok sendiri oleh pemilik banknya seperti "bank century" dan duitnya dibawa ke Singapura.
37. Jadikan keluarga anda sebagai pengguna salah satu tipe mobnas
38. Dorong organisasi, asosiasi anda untuk membeli mobnas
39. Ikut sertakan ATPM untuk ikut mendukung mobnas dan tidak perlu merasa tersaingi, kerjasama itu bahkan akan membentuk sisbiosis yang pro Indonesia.
40. Dorong perusahaan baja agar aktif menyediakan produk baja yang efisien.
41. Dorong perusahaan komputer made in Indonesia agar ikut mengembangkan software mobans, bisa diperlukan
42. Bila anda produsen film, jadikan mobnas dalam kendaraan-kendaran di film yang anda produksi.
43. Ikut sertalah merancang desain-desain futuristik mobnas
44. Jadikan mobnas menjadi kendaraan resmi kepresidenan, para pejabat lain pasti terketuk hatinya untuk menjadi konsumen mobnas.
45. Jadikan mobnas menjadi titik awal kebangkitan era industrialisasi di Indonesia yang nantinya merangsang terciptanya, kapal selam nasional, korvet nasional, pesawat angkutan nasional, pesawat tempur nasional yang semuanya buatan dalam negeri.
46. Bantu negara-negara tetangga yang membutuhkan untuk menciptakan mobnas sendiri dengan menalihkan teknologi kita ke mereka dengan privilege bagi bangsa Indonesia.
47. Setelah industri mobas dalam negeri mapan, segera ajak negara-negara di Afrika, Latin, Eropa, Amerika, Timur tengah untuk membat basis-basis produksi di sana.
48. Usahakan mempekerjakan tenaga kerja lokal di sana plus TKI sehingga mendorong mobilitas warga Indonesia di seluruh dunia.
49. Jangan bernah bosan-bosan untuk mengetuk hati pemerintah agar berkenan dan tak perlu takut membuat Indonesia menjadi sebuah negara yang maju dan makmur.
50. Berdoalah selalu agar tidak banyak aral melintang.
51. Anda bisa ikut membahkan cara-caranya...

Saturday, November 21, 2009

Mobil Listrik ITS Tak Masalah Saat Hujan

Meski mengaku belum tampil sempurna, namun tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjamin mobil listrik yang mereka ciptakan tidak akan mengalami banyak gangguan.

"Mobil ini dijamin tidak akan mengalami banyak gangguan. Bahkan saat hujan juga tidak masalah," kata Prof Ir Soebagio, MSEE, PhD, ketua tim penelitian EV-ITS G1 (Elektronic Vehicle Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Generasi 1).

Namun ia mengakui masih banyak perubahan yang harus disempurnakan pada mobil listrik kerasi anak bangsa tersebut. "Kita masih tetap memakai gearbox seperti di mobil biasa sehingga membuat kerja motor tidak maksimal," tuturnya.

Pengembangan akan dilakukan pada inverter dan motor listrik yang akan mengurangi pemakaian jumlah baterai hingga menjadi tiga buah dan berat mobil menjadi berkurang.

Saat ini, dengan 40 buah baterai, mobil tersebut bobotnya mencapai 600 kg dan hanya bisa memuat dua orang. Untuk itu sedang dilakukan upaya meringkas baterai sampai tiga buah agar bisa memuat empat hingga enam penumpang.

Urusan waktu pengisian baterai juga jadi perhatian ITS. Untuk pengisian baterai diperlukan waktu sekitar enam jam. "Kita masih memakai cairan aki biasa sehingga waktu yang diperlukan lebih lama," ungkap Ir Dedid Cahya, MT, salah satu anggota tim yang bertanggung jawab untuk urusan sistem kontrol. Namun dia mengungkapkan, pada tahap akhir saat menjadi smart car mobil ini akan mampu mengisi energi sendiri.

Selain itu, sasis mobil yang dikeluarkan adalah produksi tahun 1972. "Kita nanti ingin menggunakan sasis mobil seperti Avanza agar ruang mesin bisa lebih luas. Ke depan saat motor sudah sempurna, produksi massal sasisnya bisa didesain sendiri," tegas Dedid.

EV-ITS Mobil Listrik dari Surabaya

Isu pemanasan global membuat berbagai pihak berlomba untuk menciptakan apapun yang ramah terhadap lingkungan. Seperti yang dilakukan 5 mahasiswa Fakultas Teknik Elekto ITS membuat mobil ramah lingkungan. Mobil itu bernama EV-ITS I.

Cara kerjanya mobil berbahan bakar 40 baterai basah (accu) ini mampu menciptakan 500 kilovolt (KV) yang mampu mengubah arus bolak-balik menjadi arus listrik ini mampu menggerakkan motor listrik yang berkekuatan 5 kilo watt (KW) dan menggerakkan roda.

Kelima mahasiswa yang tergabung dalam tim laboratorium konversi energi jutusan Teknik Elektro yakni Bambang SK, Dedied CH, Era Purwanto, Arman Jaya, dan Purwadi AD.

Mobil yang mengandalkan tenaga dari baterai basah ini mempunyai banyak kendala dalam pengoperasiannya, diantaranya mesin yang cepat panas serta sempitnya ruang mengemudi.

"Seharusnya mobil ini mampu melaju hingga 60 km per jam. Tapi karena kita masih menggunakan gearbox mobil biasa menambah beban mobil sehingga hanya mampu melaju 20 km per jam," kata Prof Ir Soebagijo MSEE PhD salah satu dosen pembimbing kepada wartawan di Kampus ITS, Sukolilo.

Mobil yang menghabiskan dana hingga Rp 80 juta ini mempunyai keunggulan yaitu suara mesin yang halus. Rencana kedepan kata Soebagijo, pihaknya akan mengembangkan hasil penemuannya ini. Yakni dengan memperkecil 40 baterai menjadi 3 baterai.

"Kita nantinya juga akan mengganti sasis mobil serta mencari cara untuk memperluas ruang kemudi," tandasnya.

Wednesday, November 4, 2009

New job, new car: Mana mobnas buatan anak SMK Indonesia itu???

An official from the Malang Financial Management, Assets and Income Agency inspects dozens of cars allocated to Malang regency legislators on Tuesday. The cars will not be handed over to the newly appointed legislators until former councilors hand in their official cars. JP/Wahyoe Boediwardhana

Sunday, November 1, 2009

Soal Mobil Hybrid, RI Ketinggalan dari Malaysia

Bila pemerintah Indonesia meramalkan mobil-mobil Hybrid baru akan berseliweran di jalanan pada tahun 2020, justru pemerintah Malaysia baru-baru ini mengeluarkan kebijakan terkait dengan eksistensi mobil hybrid di negeri jiran tersebut.

Pemerintah Malaysia akan memberikan potongan pajak bagi produsen otomotif yang mengembangkan mobil hybrid ataupun listrik, agar industri otomotif Malaysia lebih kompetitif bila mengacu pada keberhasilan Thailand.

"Memang Thailand telah mengembangkan otomotifnya dengan lebih baik, tapi mereka terlambat dalam mengembangkan mobil hybrid," ujar Menteri Perdagangan dan Industri Malaysia Mustapa Mohamad, seperti dilansir The New York Times, Senin (2/11/2009).

Di bawah peraturan baru, produsen asing diizinkan untuk memiliki 100 persen produksi pembuatan mobil hybrid dan listrik.

Thailand, yang memikat produsen mobil asing seperti Toyota, Honda, General Motors dan Ford Motor untuk membangun pabrik-pabrik di zona industri sebelah timur Bangkok, kini menjadi negara eksportir ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan.

Asosiasi Otomotif Malaysia, yang menaungi produsen mobil domestik, memuji langkah pemerintah untuk memberikan insentif bagi produsen otomotif untuk mengembangkan mobil hybrid dan listrik.

"Ini adalah langkah yang benar, dan kita dapat bergerak maju untuk berusaha mengejar ketinggalan dengan Thailand," kata presiden asosiasi tersebut, Aishah Ahmad.

Analis di Kuala Lumpur mengatakan, kebijakan baru Malaysia ini mungkin akan menarik produsen mobil Eropa seperti Volkswagen, Peugeot dan Volvo, bahwa di bawah aturan baru ini, mereka akan mampu menghasilkan mobil hybrid dan listrik.

Tuesday, October 27, 2009

Adwitya Amandio Bela Merah Putih

Drifter muda tanah air Adwitya Amandio mengatakan siap bertarung dengan drifter terbaik Asia Pasifik lainnya di kejuaraan Formula Drift Pro-Am Series (FDPAS) 2009, 6-8 November 2009, di Thailand.

"Saya bangga untuk turut serta dalam ajang drifting internasional. Meski tidak mengejar target menjadi juara, saya akan bertanding semaksimal mungkin," ujar Adwitya Amandio, yang biasa disapa Dio ini dalam konferensi pers Achilles Drift Indonesia (ADI), hari Selasa (27/10), di Jakarta.

Dio yang menjadi andalan tim Achilles Drift Indonesia (ADI) akan didampingi oleh pereli nasional Rifat Sungkar yang akan bertugas sebagai adviser untuk menyiapkan strategi di Thailand pekan depan.

PT Multistrada Arah Sarana (MAS) selaku produsen ban Achilles mengungkapkan bahwa Dio sebagai drifter yang dipercaya untuk membela merah putih dinilai memiliki pengalaman yang cukup baik di event drifting nasional.

"Kami terus berkomitmen untuk memajukan dunia otomotif Indonesia, khususnya dengan bekerjasama dan memberikan support kami kepada para pembalap dan drifter nasinoal yang memiliki potensi untuk berprestasi pada skala internasional," ujar Presiden Direktur PT MAS Pieter Tanuri.

Indonesia yang baru pertama kali mengikuti kejuaraan FDPAS akan bertanding menghadapi drifter-drifter terbaik Asia Pasifik, seperti dari Thailand, Malaysia, Filipina, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Selandia Baru.

Dio yang masih berusia 17 thaun ini akan menggunakan mobil Nissan Cefiro yang dilengkapi dengan ban Achilles ATR Sport berukuran 18 inci.

Dio pernah menjuarai Kejurnas Rally kelas GR2 tahun 2008 dan berhasil menjadi juara kedua Achilles Drift Battle bulan Juli lalu di Jakarta.


Thursday, October 22, 2009

Driverless Car Race

The future of safe road traffic belongs to laser technology. This was demonstrated at the race for driverless cars, the DARPA Urban Challenge in the USA.

The winning Tartan Racing Team, the second-place Stanford Racing Team and the third-place Victor Tango Team in the finals held on 3 November used Ibeo laser sensors. The high-performance sensors were the racing vehicle's smart eyes. Besides these teams, another 3 additional vehicles in the race used the laser scanners made in Germany.

Smart Eyes

In order for the driverless cars to be capable of completely automatic driving, they have to be capable of recognizing their surroundings and reacting to the prevailing conditions in fractions of a second.

The Ibeo laser scanners serve as smart eyes that guide the vehicles safely through traffic.

More

Sunday, October 11, 2009

Lambhorgini Luncurkan New Gallardo di Jakarta

Lamborghini kembali meluncurkan generasi terbaru mobil sportnya di Indonesia , New Gallardo LP 560-4 Spyder. Produk teranyar pabrikan otomotif Itali ini, menawarkan performa mesin dengan fitur terbaru yaitu atap soft top.

New Gallardo, samping"New Gallardo LP560-4 Spyder menampilkan dimensi baru pada jajaran Gallardo, yaitu dengan desain yang ekstrem dan performa yang unggul di kelasnya," ujar Stephan Winkelman, Presiden dan CEO Automobile Lamborghini dalam keterangan persnya.

Gallardo baru ini dibekali mesin berkapasitas 5.200 cc, V10 yang mampu menyemburkan tenaga 560 PS pada putaran 8.000 rpm. Akselerasi 0-100 km, 4 detik. Dengan demikian, dibanding Gallardo generasi sebelumnya, tenaga New Gallardo lebih besar 40 PS. Perbedaan lainnya,Gallardo baru mengaplikasikan fitur atap terbuka atau soft-top.

Selain itu, ada perubahan di bumper, lampu depan dan belakang, serta suspensi hidrolik yang bisa meninggikan bodi hingga 5 centimeter, serta bobot lebih ringan 20 kilogram.

gallardo, interiorMobil yang diluncurkan Sabtu (10/10) di Jakarta oleh PT Lamborghini Jakarta itu, dibanderol Rp 5,64 miliar (kurs 1 dolar = Rp 9.600) off the road. Wakau terbilang mahal, tetapi Lamborghini mengaku optimitis, Gallardo generasi terbaru ini bakal laris.

Alasannya, kendati ceruk pasarnya kecil, namun peminat Gallardo Spyder cukup banyak, mereka adalah para pehobi yang berprofesi sebagai pengusaha.

Mobil ini diklaim mampu melesat hingga 324 kilometer per jam. Meski konsumsi bahan bakarnya satu liter untuk jarak 4,8 kilometer, namun New Gallardo Spyder ini disebut-sebut mampu meningkatkan efisiensi konsumsi bahan baka. Sebab mobil ini menggunakan sistem suplai bahan bakar injeksi langsung.

Saturday, September 5, 2009

Sayang sekali: Bakrie Kubur Ambisi Mobnas "Beta 97 MPV"

Lama sebelum lahirnya mobil nasional baru seperti Gea, Arina, Tawon maupun Komodo, Indonesia sebenarnya sudah memiliki ambisi besar untuk membuat sebuah mobil nasional.

Sebab sudah sejak akhir tahun 1994 Grup Bakrie melalui Bakrie Brothers menggugah sebuah mobil nasional terbaru Indonesia.

Mobil yang dinamakan Beta 97 MPV ini memiliki desain orisinal buatan rumah desain Shado asal Inggris.

Hal itu tentu berbeda dengan kehadiran Timor dan Bimantara yang sebenarnya sebuah bentuk pergantian merek dari Kia maupun Hyundai.

Pada bulan April 1995 disain Beta 97 MPV pun telah selesai dan mulai diperlihatkan ke manajemen Bakrie dan setelah itu, desain tersebut pun langsung dikembangkan hingga prototipe mobil ini selesai di tahun 1997.

Bakrie pun sudah mulai menyiapkan segala aspek pendukung mobil ini mulai dari perakitannya hingga ke persiapan anggaran produksi.

Jadwal peluncuran mobil ini sesungguhnya sudah disiapkan yakni pada bulan Desember 1997.

“Sayang krisis meluluh-lantakkan proyek kebanggaan nasional tersebut,” ujar sumber detikOto di keluarga Bakrie.

Raksasa kapital Indonesia ini pun sudah mengubur calon mobil nasional yang di pertengahan tahun 1990 telah mereka kembangkan yakni Beta 97 MPV.

“Sejak gagal diluncurkan, belum ada lagi pembicaraan di dalam perusahaan,” ungkapnya.